Setiap amalan kita di dunia ini akan memberi kesan kepada kehidupan kita di akhirat.
PERLAKUAN kita kepada Allah SWT menentukan perlakuan Allah kepada kita. Kedudukan kita di sisi Allah ditentukan oleh kedudukan Allah di dalam hati kita.
Seorang sahabat Nabi yang bernama Samurah bin Jundab pernah berkata:
"Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka periksalah
kedudukan Allah di sisinya."
Siapa yang menghormati aturan-aturan Allah, lalu bersegera melakukan
perintah-Nya, dan menjauhkan diri daripada larangan-Nya, juga berusaha
menghiasi diri dengan adab-adab Islam, itu pertanda bahawa ia
menghormati Allah.
Maka, kedudukannya di sisi Allah pun terhormat. Jika ia berdoa, Allah
akan bersegera mengkabulkan. Jika ia meminta bantuan, Allah akan
bersegera membantu. Allah juga akan memenuhi hidupnya dengan kedamaian
dan rahmat Ilahi.
Allah SWT berjanji: Barang siapa yang mengerjakan amal soleh, baik
laki-laki mahupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya
akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan
kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik daripada
apa yang telah mereka kerjakan. (al-Nahl: 97)
Dan siapa yang teragak-agak menerima hukum Allah SWT, malu-malu mengamalkan Islam, itu pertanda ia belum sepenuh hati menghormati Allah. Maka kedudukannya di sisi Allah pun sekadar mana kedudukan Allah di dalam hatinya. Apabila ia berdoa, Allah tidak bersegera menjawab doanya.
Namun begitu, Allah akan terus mengingatkan dirinya dengan pelbagai
cubaan dan musibah agar ia memperbaiki dirinya dan kembali beriman
kepada Allah.
Allah berfirman yang bermaksud: Telah nampak kerosakan di darat
dan di laut disebabkan perbuatan tangan (maksiat) manusia. Demikianlah
Allah merasakan kepada mereka sebahagian daripada akibat perbuatan
mereka agar mereka kembali (kepada Allah). (al-Rum: 41)
Setiap maksiat yang kita lakukan merupakan pertanda rendahnya
kedudukan kita di sisi Allah. Berkata Abu Sulaiman Al-Darani: "Mereka
sangat hina di sisi Allah, itu sebabnya mereka dibiarkan bermaksiat.
Andai mereka mulia di sisi Allah, nescaya Allah akan menghalangi mereka
daripada bermaksiat."
Dibangkitkan
Manusia yang paling buruk adalah orang yang berpaling daripada Allah.
Ia menolak menerima Islam sebagai aturan hidup, bahkan berani menentang
ketentuan Allah. Tiada sedikitpun tempat bagi Allah di dalam hatinya
dan bermaksiat tanpa malu-malu.
Apabila ia tidak menghormati Allah, itu pertanda bahawa ia sangat
hina di sisi Allah SWT. Di akhirat nanti akan dibangkitkan dalam keadaan
hina dan tiada siapa yang bersimpati kepadanya.
Allah SWT mengancam: Dan barang siapa berpaling daripada
peringatan-Ku, maka baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan
membangkitkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia:
Wahai tuhanku, mengapa Engkau membangkitkan diriku dalam keadaan buta
padahal aku dahulunya boleh melihat? Allah berfirman: Demikianlah, telah
datang kepadamu ayat-ayat kami, maka kamu melupakannya. Begitulah
(balasannya) pada hari ini kamupun dilupakan. (Taha: 124-126)
Allah sangat mencintai hamba-hamba-Nya. Tangan-Nya selalu terbuka
untuk menyambut sesiapa sahaja yang ingin kembali ke jalan-Nya. Bahkan,
langkah Allah lebih cepat daripada langkah hamba-Nya.
Dalam sebuah hadis kudsi, Allah SWT berfirman: Jika hamba-Ku
mendekat kepada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu
hasta. Dan jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka aku akan mendekat
kepada-Nya satu depa. Dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka
Aku akan mendatanginya dengan berlari. (riwayat al-Bukhari dan Muslim). Wallahu a'lam
'Ya Allah sungguh aku tidak layak utk syurgaMU namun aku juga tidak sanggup ke nerakaMU... berikanlah keampunan diatas segala dosa2ku yg telah lalu...'
ReplyDeletetiap kali membaca entry2 sebegini hati pasti digigit pilu.... layakkah aku utk berada disisimu Ya Allah???
Alhamdulillah hajar..bila baca terlalu kerdil rasanya kan..boleh bayangkan posisi kita disisi ALLAH..In Shaa ALLAH terus perbaiki diri..
DeleteOK Asmar..thanks for the invitation ..will join later k..
ReplyDelete